Mendikbud: Semua Mata Pelajaran Penting untuk Membangun Karakter
Sidoarjo, Kemendikbud -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan semua mata pelajaran adalah penting untuk membangun karakter dari seluruh siswa. Hal itu disampaikan Mendikbud saat berkunjung ke Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah 2 Sidoarjo (SMAMDA), Jawa Timur, Kamis Sore (12/1/2017).
“Semua mata pelajaran adalah penting dan itu adalah untuk membangun karakter dan kecerdasan juga kreativitas dari seluruh siswa, jadi semua pelajaran adalah penting," disampaikan Mendikbud Muhadjir di depan ratusan siswa dan guru yang hadir di SMAMDA Sidoarjo.
Mendikbud juga berpesan bahwa kejujuran di atas segala-galanya. Menjadi orang yang pintar, cerdas dan kreatif adalah penting, tapi diatas segala-galanya kejujuran adalah lebih penting.
"Pelihara kejujuran baik gurunya maupun muridnya, karena kejujuran adalah modal utama kita, terutama saat melaksanakan ujian nasional nanti," ujarnya.
Pada kesempatan ini Mendikbud berharap kepada seluruh siswa yang akan mengikuti ujian nasional (UN) nanti untuk terus semangat belajar lebih giat lagi. “Untuk mendapatkan hasil yang terbaik, perlu belajar lebih giat lagi untuk mencapai prestasi setinggi-tingginyaâ€, pesannya.
Saat ini soal Ujian Nasional (UN) ditetapkan oleh pusat, yaitu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), sedangkan soal Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) disusun oleh guru secara kolektif melalui Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) dan Kelompok Kerja Guru (KKG) dan harus menggunakan standar nasional.
Mendikbud juga menyampaikan tingkat kesulitan UN dan USBN tidak jauh berbeda, bahkan harus sama karena masih tugas guru mengkalibrasi agar soal-soal yang dibuat itu harus sekaliber standar nasional.
"Dengan cara itulah kita akan mencapai target setinggi mungkin untuk memajukan pendidikan di Indonesia ini," jelas Mendikbud.
Turut hadir mendampingi Mendikbud dalam kunjungan ini antara lain Sekretaris Jenderal (Sesjen) Didik Suhardi dan Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi (Kapustekkom) Ari Santoso. (Anandes Langguana)